Jakarta – Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya saat ini lantaran kinerjanya dinilai kurang oleh atasannya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang. Nah, kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berfikir yasudah saya mengundurkan diri saja,” ungkap dia saat menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (26/4).
Meski Ahok mengatakan apa yang ia lontarkan hanyalah candaan, Rustam tetap akan mengundurkan diri.
“Ya gak apa-apa bercanda gak apa-apa. Kalau dia sendiri tidak setuju, saya tetap mundur juga. Pernyataan pengunduran diri mau Gubernur setuju atau tidak, tidak perlu itu,” ujar dia.
Pengunduran diri tersebut, lanjut Rustam, mendapat dukungan dari keluarganya. Saat ini, ia hanya ingin merasakan kenyamanan sambil memfokuskan diri pada anaknya yang ingin masuk sekolah.
“Keluarga saya mendukung banget,” tambah dia.
Ia pun menyanggah jika dianggap sebagai pendukung Balon Cagub, Yusril Ihza Mahendra. Dimana ia pun menyadari dirinya sebagai PNS yang dilarang untuk berpolitik.
“Kan bang Yusril sudah menyangkal juga, nggak ada kaitannya juga. Saya tidak pernah berkomunikasi, kenalpun tidak dengan pak Yusril. Pak Yusril kan sudah menyampaikan, itu kan sanggahannya,” sambung Rustam.
Mengenai tuduhan Ahok yang mengatakan dirinya memiliki komunitas golf, dirinya mempersilahkan media menyelidikinya, ia mengatakan jika ia bermain golf hanya sebulan dua kalk di saat waktu libur.
“Sudah ada ijin dari pak Gubernur, kalau saya main golf. Kalau geng golf, saya nggak tau ada atau tidak Silahkan selidiki sendiri,” ungkap dia.
Sedangkan untuk uang Rp 50 juta yang diterimanya dari Gubernur merupakan uang operasional yabg tak hanya ia yang menerima, melainkan seluruh walikota. Rustam menjelaskan, uang tersebut diperuntukan untuk menghadiri acara hajatan warga, dengan memberikan karangan bunga atau uang sumbangan.
“Jadi uang Rp50 juta itu merupakan biaya oprasional pak Gubernur yang dibagi kepada seluruh walikota. Untuk apa? Antara lain adalah karangan bunga, atau kawan kawan saya yang hajatan atau pernikahan,” tuturnya.
Terakhir, lebih lanjut Rustam menjelaskan, masih banyak program-program yang belum tuntas ia kerjakan saat menjabat sebagai Walikota. Diantaranya, kebersihan, banjr, dan penataan wilayah kumuh.
0 komentar:
Posting Komentar