Jakarta — Isu China akan melakukan invasi ke Indonesia tampaknya mulai menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Munculnya isu ini pernah disampaikan oleh Yulian Paonganan alias Ongen jauh sebelum dirinya dijadikan tersangka dugaan tindak pidana UU Pornografi dan UU ITE.
Ada empat analisa yang dibuat Ongen soal ancaman China untuk Indonesia. Pertama adalah Nine Dash Line, Klaim Sepihak Tiongkok Atas Laut China Selatan (LCS).
Kedua, Jargon “Poros Maritim” sebuah persepsi keliru, ketiga Inilah alasan kenapa kerjasama maritim dengan China ‘berbahaya’ dan Keempat, Dari mafia, strategi #NagaMerah mengadu domba pribumi hingga penguasaan maritim.
Dari keempat analisa Ongen yang disampaikan di twitter dan dikemas dalam sebuah Chirpstory ini, ramai diperbincangkan di twitter jika analisa itu benar adanya. Bahkan, para netizen membuat hastak #WaspadaInvasiChina.
Berbagai komentar bermunculan, mulai dari isu akan masuknya 10 ribu warga China ke Indonesia, sampai mulai pongahnya warga China kepada pribumi.
@JosbonaSoRait menulis “Kita ini bangsa apa toh ndok? Ngutang sama china, tenaga kerja dari china, pribumi jd penonton di negerinya sendiri. @don17_kemin “Tweet Ongen telah ingatkan kita sebelumnya,”
Diketahui dalam tweet Ongen disebutkan dirinya memantau adanya bunker yang sudah disiapkan di kawasan Pantai Indah Kapuk. “Hasil pantaun droneku.. bungker itu diatasnya berdiri yayasan budha.. konglo Cina bangun bungker berkapasitas 5.000 orang di Jakarta Utara.. untuk antisipasi kejadian seperti 98,” tulis Ongen melalui akun twitternya @Ypaonganan.
Dalam tweetnya Ongen mengkritik habis-habisan konsep maritim Jokowi. Apalagi, diberitakan Jokowi berobsesi mengkawinkan tol laut dan jalur sutra. Ini menjadi pertanyaan Ongen.
Menanggapi itu mantan Aktivis HMI, Haris Pertama mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Menurutnya, apapun upaya bangsa luar untuk menganggu Indonesia harus dilawan.
“Kita patut waspada, jangan sampai Indonesia rusak karena salah kepemimpinan. Indonesia bangsa besar yang punya sumberdaya alam luar biasa, tentu negara luar akan mengincarnya,” tegas Senin (25/4).
Haris menilai apa yang dilakukan oleh Ongen adalah warning kepada rakyat Indonesia agar wasapada. Haris curiga, apa yang dilakukan oleh Jokowi kepada Ongen sebagai bentuk pembungkaman atas suara kritisnya soal kemaritiman.
“Dia dipenjara karena dia punya analisis maritim yang tajam, sehingga bisa menganggu kerjasama Jokowi dan China. Olehkarenanya dia dipenjara dengan alasan yang tidak masuk akal,” tandasnya.
aktual.com
0 komentar:
Posting Komentar