Selasa, 19 April 2016
Polisi AS Tangkap 400 Demonstran di Luar Gedung Capitol
Washington - Lebih dari 400 orang ditangkap saat berunjuk rasa di luar Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat. Orang-orang yang ditangkap ini berasal dari organisasi antipolitik uang bernama Democracy Spring.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/4/2016), organisasi Democracy Springbertekad menghapuskan pengaruh besar uang dalam politik serta memprotes undang-undang identifikasi pemilih yang dianggap menekan para pemilih. Unjuk rasa ini berjalan tenang dan tertib pada Senin (11/4) waktu setempat. Namun kepolisian Capitol AS menangkap demonstran dengan alasan aktivitas mereka dianggap melanggar hukum.
"Lebih dari 400 orang ditangkap atas aktivitas unjuk rasa melanggar hukum, dan sedang diproses dengan prosedur penangkapan massal," demikian pernyataan Kepolisian Capitol AS, seperti dilansir CNN.
Penyelenggara unjuk rasa ini bersumpah akan menggelar aksi semacam ini setiap minggu. Aksi protes ini dimulai sejak 2 April lalu di Philadelphia, kemudian saat demonstran bergerak ke Washington yang berjarak 241 kilometer.
"Untuk mendorong Kongres segera mengambil langkah tegas mengakhiri korupsi besar dalam politik kita dan menjamin pemilu yang bebas dan adil," tegas kelompok Democracy Spring dalam situs mereka.
Di antara tokoh yang tergabung dalam kelompok ini terdapat aktor Hollywood Mark Ruffalo dan akademisi Noam Chomsky serta para aktivis ternama AS. "Kami meyakini ini (Capitol AS) adalah rumah rakyat, dan Kongres seharusnya merespons rakyatnya. Kami perlu melindungi hak para pemilih," ucap koordinator kelompok tersebut, Peter Callahan.
Para demonstran membawa patung orang-orangan sawah yang mewakili seorang pelobi korporat membawa tas berisi uang dengan poster bertuliskan: "Warning: Massive civil disobedience is next." Polisi menangkap demonstran yang duduk di tangga gedung Capitol sebelah timur, serta mereka yang menduduki kursi Senat dan House of Representatives (DPR) AS.
Dalam situsnya, Democracy Spring menyebut diri sebagai koalisi atas 100 organisasi yang memperjuangkan penegakan demokrasi di AS. Aktivitas mereka fokus pada penghapusan politik uang, yang menurut mereka kental dalam politik AS. Dalam keterangannya, Democracy Spring menyebut kelompoknya sebagai kelompok nonpartisan.
"Rakyat Amerika muak dan lelah dengan politikus mereka yang bisa dibeli dan dibayar," tegas Callahan.
0 komentar:
Posting Komentar