Jakarta — Ahli Geokronologis dari University of Wollongong, Australia, Bert Roberts mengatakan, Homo sapiens ikut andil dalam kepunahan manusia kerdil ‘Hobbit’ di Pulau Flores Indonesia. Dan, hal ini akan merupakan kajian utama peniliti dunia dalam penelitian selanjutnya.
“Bagi saya, pertanyaannya yaitu, apakah para ‘hobbit’ akan punah jika manusia tidak pernah mendarat di pulau Flores Indonesia? Dan jawabnya yakni, ‘tidak’1. Kita kemungkinan besar faktor penentu dalam kepunahan mereka, tapi kita masih harus mencari bukti kuat untuk mendukung hasil riset tersebut,” kata Roberts, kepada lamanBBC.
Ya, spesies manusia yang telah punah yang dijuluki ‘Hobbit’ sudah lenyap dari Pulau Flores jauh lebih awal dari yang diperkirakan ilmuwan sebelumnya.
Para ilmuwan menduga, spesies manusia modern mungkin memiliki andil dalam kemusnahan orang-orang berukuran sangat kecil tersebut.
Para peneliti, Rabu (30/3) lalu, mengatakan, mereka mengkalkulasi ulang usia tulang dari spesies ‘Homo floresiensis’ yang ditemukan di dalam sebuah gua Flores, dan menyimpulkan bahwa makhluk tersebut musnah sekitar 50 ribu tahun yang lalu, bukan 12.000 tahun lalu sebagai mana perkiraan peneliti sebelumnya.
Penemuan ‘Hobbit’ di tahun 2003 menciptakan sensasi di dunia ilmiah. ‘Homo floresiensis’ tingginya 106 cm, memiliki otak ukuran kecil yang sebanding dengan otak simpanse, menggunakan alat-alat batu dan mungkin berburu gajah kerdil.
Para peneliti mengungkapkan, belum ada bukti langsung bahwa orang-orang kerdil itu bertemu Homo sapiens -spesies manusia sekarang, namun catatan menunjukkan nenek moyang manusia sudah mendiami pulau-pulau lain di sekitar Indonesia pada waktu itu, dan mencapai Australia sekitar 50 ribu tahun lalu.
Selain ‘hobbit’, banyak satwa punah di Pulau Flores pada saat yang sama, demikian kata ahli paleoantropologi Matt Tocheri dari Lakehead University, Kanada, dan Program Asal Muasal Manusia Smithsonian Institution.
Hewan-hewan yang menghilang tersebut antara lain gajah kecil, bangau marabou raksasa, burung Nazar, dan komodo.
Pasca penggalian pada 2007-2014 yang meningkatkan pemahaman tentang situs gua, para ilmuwan mengevaluasi lagi usia tulang ‘Homo floresiensis’ dan sedimen yang mengandung fosil tersebut.
Berbagai sisa kerangka ‘hobbit’ berasal dari 60 ribu tahun hingga 100 ribu tahun lalu. Sedangkan, peralatan batu mereka berusia 50 ribu tahun hingga 190 ribu tahun, kata Arkeolog Thomas Sutikna dari Universitas Wollongong Australia dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Republik Indonesia.
Untuk diketahui, ‘Homo sapiens’ pertama kali muncul di wilayah Afrika sekitar 200 ribu tahun lalu dan kemudian bergerak ke bagian lain dunia, berjumpa spesies manusia lain seperti Neanderthal yang punah tidak lama kemudian.
Perkiran sebelumnya, bahwa ‘hobbit’ hidup 12 ribu tahun lalu mengindikasikan mereka mungkin telah bertahan selama 40 ribu tahun setelah spesies kita mencapai wilayah tersebut. Tapi hasil riset ilmiah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menunjukkan fakta yang berbeda.(Sumber: Express.co.uk, BBC)