Jakarta – Seketika Jakarta sepi dari kendaraan taksi konvensional dan beberapa angkutan umum lainnya. Rupa-rupanya mereka muncul di depan Balai Kota, kantori dari Gubernur DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/3).
Mereka bukan hanya menggeruduk Balai Kota, mereka coba mengaspirasikan kerisauan mereka terhadap keberadaan taksi beraplikasi online yang kini tengah marak.
Deden (45) mengatakan, keberadaan taksi beraplikasi online telah merugikab kendaraan umum lainnya yabg telah lebih dulu hadir.
“Dia (taksi online) bisa nentuin tarifnya sendiri, kita nggak,” ucapnya kepada Aktual.com, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (14/3).
Oleh karena itu, Deden merasa, persaingan antar kendaraan umum menjadi tidak sehat.
“Yang adil. Mereka emang legal, kenapa kok dibiarin?” tanya dia heran.
Dari informasi yang Aktual.com peroleh, terdapat 10 ribu supir angkutan darat yang mogok pada hari ini.
Saat para sopir melakukan aksi, beberapa pihak keamanan melakukan pengamanan-pengamanan dari hal yang tidak diinginkan.
Mereka mencegah ojek online yang ingin melewati barisan demo.
Berdasarkan pantauan Aktual.com, jalur Merdeka Selatan padat merayap.
(www.aktual.com)
0 komentar:
Posting Komentar