Solo — Saat ini momen yang paling tepat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi untuk mengambil kebijakan dalam perbaikan di tubuh organisasi PSSI, demikian kata mantan anggota tim normalisasi PSSI FX, Hadi Rudyatmo.
“Saya menilai Menpora kelihatan kurang cepat mengambil sikap dalam perbaikan pengurus PSSI, padahal sekarang ini momen yang paling tepat untuk melakukan perbaikan di organisasi sepakbola tersebut,” kata mantan anggota tim normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (31/03).
“Saya menilai Menpora kelihatan kurang cepat mengambil sikap dalam perbaikan pengurus PSSI, padahal sekarang ini momen yang paling tepat untuk melakukan perbaikan di organisasi sepakbola tersebut,” kata mantan anggota tim normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (31/03).
Semestinya Menpora dengan melihat situasi seperti ini segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan di tubuh organisasi PSSI.
“Ya kalau tidak dilakukan sekarang kapan lagi,” kata FX Hadi Rudyatmo yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Ia mengatakan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengambil kebijakan strategis dalam menyelamatkan persepakbolaan Indonesia.
“Ya La Nyalla Mattalitti dikabarkan telah kabur ke luar negeri lantaran tidak mau memenuhi panggilan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkait kasus korupsi dana hibah senilai Rp5,3 miliar rupiah sebagai tersangka,” katanya.
La Nyalla Mattalitti, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur sekaligus Ketua Umum PSSI ini pun telah resmi ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang alias DPO Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Menpora Imam Nahrowi dalam hal ini juga harus segera mencabut pembekuan PSSI. Setelah itu melaporkan permasalahan yang dihadapi ketum PSSI dan kondisi PSSI kepada FIFA untuk kemudian ditindak lanjuti dengan Kongres Luar Biasa KLB, kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy.
Pemerintah memang harus mengedepankan asas praduga tidak bersalah, akan tetapi momentum saat ini bisa dimanfaatkan untuk bersikap. Rudy mendorong Menpora untuk sesegera mungkin menggelar KLB, sebab pelaksanaan SEA GAMES suda sangat mepet.
Jika hal ini tidak segera disikapi kemungkinan Kesebelasan Timnas tidak bisa bertanding dalam SEA GAMES, mendatang, demikian kata Rudy.
0 komentar:
Posting Komentar